Minggu, 18 November 2007

Cerita #6b

Ini adalah cerita dengan menggunakan tokoh-tokoh dari “The Brethren Court” sebagai pemeran utamanya dengan selingan anchor-anchor sebagai pemanis. Cerita ini adalah fiksi belaka, dan dengan begitu tidak bisa dikaitkan dengan kenyataan. Kepada anchor-anchor yang bersangkutan, apabila kurang berkenan di hati, penulis mohon maaf.


===================================

Lanjutan dari Preview

SCTV NewsAnchor FC vs MetroTV NewsAnchor FC
(Final AnchorLiga 2007)
“I Grande Classico Finale”


Komentator pada petang hari ini adalah Bung Dian Purba (DP) dan Bung M. Kusnaeni (Kus).

DP: Salam Olahraga! Pemirsa setia AnchorLiga yang terhormat, pada hari ini kembali saya, Dian Purba menemani Anda sekalian di sini dalam siaran langsung pertandingan final AnchorLiga 2007 yang akan mempertemukan antara tim favorit juara, MetroTV, menghadapi mantan juara liga 4 kali SCTV. Tentu saja saya masih ditemani dengan rekan saya, Bung M. Kusnaeni. Apa kabar, Bung Kus, selamat malam!

Kus: Selamat malam, Bung Dian.

DP: Bung Kus, pertandingan malam ini amat menarik sekali yaitu MetroTV FC, yang dikenal sebagai Los Galacticos, akan menghadapi tim yang punya sejarah juara panjang dalam turnamen yaitu SCTV. Bagaimana menurut Bung Kus mengenai pertandingan malam ini?

Kus: Yah, bisa kita lihat Bung Dian bahwa pertandingan malam ini cukup menarik. Meskipun SCTV memiliki sejarah juara yang cukup panjang dalam turnamen, namun dalam beberapa tahun terakhir ini SCTV sangat sulit sekali untuk mengulangi kejayaan tim ini di masa lalu. Kendalanya antara lain adalah dengan hengkangnya beberapa pemain pilar SCTV seperti Ira Koesno, lalu Ariana Herawaty, Indy Rahmawatie, dan juga Grace Natalie, Bung Dian.

DP: Termasuk juga pelatih mereka saat ini, yaitu Rosianna Silalahi, yah?

Kus: Iya, betul sekali, Bung Dian. Rosianna dulu dikenal sebagai ujung tombak paling berbahaya dalam tim SCTV dan kini sebagai pelatih, Rosi tampaknya ingin berupaya mengembalikan kejayaan SCTV di masa silam. Permasalahannya, secara karakter sulit bagi pemain-pemain baru SCTV untuk dapat menyamai senior mereka terdahulu, Bung Dian.

DP: Apakah ini sebab dari menurunnya prestasi SCTV dalam beberapa musim terakhir?

Kus: Kurang lebihnya seperti itu, Bung Dian. Namun kita harus mengacungkan jempol juga pada Rosi, bagaimana tim SCTV yang di awal-awal musim ini sempat terseok-seok, akhirnya malah melaju dan meraih kemenangan demi kemenangan untuk mencapai final. Ini tentu saja adalah raihan yang cukup luar biasa.

DP: Dan lawan mereka di final adalah MetroTV, tim yang disebut-sebut sebagai tim terkuat musim ini. Nah, membicarakan MetroTV ini menarik sekali Bung, karena MetroTV sudah menunjukkan permainan yang cukup impresif semenjak awal musim, antara lain dengan menggilas Trans7 FC 3-0 di TransCorp Stadium, betul-betul favorit juara, Bung Kus.

Kus: Iya, MetroTV memang menjadi tim dengan kualitas individu yang berkelas dunia. Ini juga karena Presiden mereka, yaitu MetroTV yang cukup jeli untuk mengumpulkan pemain-pemain terbaik.

DP: Macamnya Roman Abramovich begitu, Bung Kus?

Kus: Memang benar sekali, Bung Dian. Secara tim, MetroTV memang amat tangguh dan kuat, namun bukan berarti tak dapat dikalahkan. Pengalaman ketika MetroTV berhasil dikalahkan oleh MNC All-Stars FC 1-0 di MNC Stadion menunjukkan bahwa dengan semangat serta kedisiplinan, Metro pun bisa dikalahkan. Inilah yang harus dipahami oleh kedua tim yang akan berlaga malam hari ini, Bung Dian.

DP: Yak, sudah kita lihat Bung Kus, bagaimana antusiasme dari masyarakat menyambut pertandingan final ini, Bung.

Kus: Memang ini adalah final yang saya rasa final paling ramai sepanjang sejarah AnchorLiga…tim-tim pada musim ini sudah menunjukkan level permainan yang dalam hemat saya cukup impresif, dan memang menjadi hiburan sendiri bagi penontonnya, Bung Dian.

DP: Kembali ke pertandingan, bagaimana menurut Anda peluang dari kedua tim untuk memenangkan pertandingan pada malam hari ini?

Kus: Tidak bisa dipungkiri bahwa MetroTV memiliki komposisi pemain kelas dunia, namun itupun bukan jaminan bahwa MetroTV bakal dengan mudah mengambil kemenangan dari SCTV. Saya yakin seorang Rosianna Silalahi pasti mengetahui cara untuk membangkitkan motivasi anak-anak asuhannya untuk menghadapi lawan yang di atas kertas lebih kuat.

DP: Baiklah Bung Kus, kita lihat dulu profil dari kedua tim yang akan berlaga pada malam hari ini disertai dengan catatan perjalanan mereka hingga ke Final…

Profil Tim

Nama : MetroTV NewsAnchor FC
Homebase : Metro Nueva-Estadio de Kedoya (65.000 seats)
Berdiri : 26 November
Presiden : Surya Paloh
Pelatih : Andy F Noya
Seragam kandang: Putih (atasan), Putih (bawahan)
Seragam tandang: Hitam-kuning (atasan), Hitam-kuning (bawahan)
Seragam ketiga: Ungu (atasan), Ungu (bawahan)

Road To Final:

First Round
MetroTV NaFC vs Trans7 C de F: 2-0.
Gol: Najwa Shihab 24’, 56’(Metro)
Venue: Nueva-Estadio de Kedoya (40.000 penonton)

Trans7 C de F vs MetroTV NaFC: 0-3
Gol: Najwa Shihab 32’; Meutya Hafid 76’; Elvita Khairani 84’(Metro)
KM: Ratna Budi Hapsari (2 KK)(Trans7)
Venue: TransCorp Stadium (52.000 penonton)

(Aggregat 5-0)

Quarter final
MNC All-Stars FC vs MetroTV NaFC: 1-0
Gol: Vina Mubtadi 46’(MNC)
Venue: MNC Stadium (38.000 penonton)

MetroTV NaFC vs MNC All-Stars FC: 4-1
Gol: Najwa Shihab 5’, 18’, 67’; Eva Julianti 55’p (Metro); Virgianty Kusumah 58’(MNC)
Venue: Nueva-Estadio de Kedoya (49.000 penonton)

(Aggregat 4-2)

Semi final
MetroTV NaFC vs RCTI NaFC: 3-2
Gol: Prita Laura 22’; Najwa Shihab 48’, 53’(Metro); Isyana Bagoes Oka 14’; Chantal della Concetta 74’ (RCTI)
Venue: Nueva-Estadio de Kedoya (58.000 penonton)

RCTI NaFC vs MetroTV NaFC: 1-3
Gol: Ledy Simarmata 59’ (RCTI); Najwa Shihab 19’, 44’; Meutya Hafid 64’ (Metro)
Venue: MNC Stadium (50.000 penonton)

(Aggregat 6-3)

Nama : SCTV NewsAnchor FC
Homebase : Grha Stadium SCTV (57.500 seat)
Berdiri : 24 Agustus
Presiden : Keluarga Sariatmadja
Pelatih : Rosianna Silalahi
Seragam kandang: Putih-Merah (atasan), Putih (bawahan)
Seragam tandang: Biru gelap-Biru langit (atasan), Biru gelap-Biru langit (bawahan)
Seragam ketiga: Kuning emas (atasan), Hitam (bawahan)

Road to Final:

First Round:
SCTV NaFC vs Indosiar FC: 0-0
Gol: -
KM: Ajeng Kamaratih (SCTV)
Venue: Grha Stadium SCTV (31.000 penonton)

Indosiar FC vs SCTV NaFC: 0-1
Gol: Sella Wangkar 7’p (SCTV)
Venue: Indosiar Stadium (34.000 penonton)

(Aggregate 1-0)

Quarter final:
SCTV NaFC vs SpVgg ANTV: 3-1
Gol: Anastasya Putri 6’, 19’; Sondang Sirait 38’ (SCTV); Fessy Alwi 66’
Venue: Grha Stadium SCTV (42.000 penonton)

SpVgg ANTV vs SCTV NaFC: 2-2
Gol: Jasmine Valentine 48’; Anastasya Putri 82’ (SCTV); Rahma Alia 12’, 33’ (ANTV)
Venue: BakrieTV Stadium (50.000 penonton)

(Aggregate 5-3)

Semi final
SCTV NaFC vs TransTV C de F: 1-1
Gol: Sella Wangkar 42’ (SCTV); Githa Nafeeza 81’ (TransTV)
Venue: Grha Stadium SCTV (55.000 penonton)

TransTV C de F vs SCTV NaFC: 1-2
Gol: Ratna Dumila 32’ (TransTV); Jasmine Valentine 78’; Nova Rini 110’ (SCTV)
Venue: TransCorp Stadium (51.000 penonton)

(Aggregat 3-2)

DP: Kalau melihat dari perjalanan kedua tim, tampak sekali yah, Bung Kus betapa MetroTV telah menampilkan permainan yang amat impresif sekali yah?

Kus: Betul sekali, kita melihat bagaimana MetroTV berhasil mencetak 15 gol, sementara SCTV hanya mencetak 9 gol…hampir dua kali lipatnya sendiri. Sementara kedua tim mengalami kebobolan yang sama, yaitu 5 gol. Ini tentu saja menjadi perhatian yang amat serius, bagaimana hebatnya penyerangan dari MetroTV.

DP: Padahal kalau kita lihat MetroTV hanya bermain dengan seorang penyerang murni, yah? Yaitu Najwa Shihab.

Kus: Kedua tim sebenarnya bermain dengan hanya satu orang penyerang murni, Bung Dian. SCTV hanya memakai Anastasya Putri di sana dengan didukung oleh dua penyerang sayap, yaitu Sondang Sirait dan Nova Rini atau Gadis Parengkuan, sementara Najwa Shihab di MetroTV didukung oleh tiga gelandang serang, yaitu Prita Laura, Meutya Hafid, Frida Lidwina, atau mungkin bisa bergantian dengan Fiona Yuan…dalam pola ini, tentu saja MetroTV memiliki penguasaan terhadap lini tengah yang amat baik, selain tiga gelandang serang, masih ada Eva Julianti sebagai gelandang jangkar, juga ada mungkin Gadiza Fauzi kalau dia diturunkan malam hari ini, dan mereka ini adalah gelandang-gelandang yang cukup piawai dalam pengaturan tempo.

DP: Nah, kalau kita lihat mengenai Eva Julianti, kita ingat bahwa dulu MetroTV identik sekali dengan seorang Chantal della Concetta. Sekarang setelah Chantal pada awal musim secara mengejutkan memutuskan untuk pindah ke RCTI, seberapa besar menurut Bung Kus pengaruh kehilangan Chantal pada skema permainan MetroTV sekarang?

Kus: Yang paling jelas adalah diubahnya formasi, bagaimana ketika MetroTV dahulu ketika masih ada Chantal selalu bermain dengan pola 4-4-2, namun kini setelah Chantal berpindah ke RCTI, mereka mengganti formasi dengan 4-2-3-1. Ini menunjukkan betapa peran Chantal di lini tengah MetroTV amat signifikan sehingga hampir-hampir sulit tergantikan.

DP: Lalu mengenai Eva sendiri, Bung Kus, ada yang menarik bahwa Eva ini dulunya adalah pemain tim SCTV, dan bahkan ada beberapa pemain MetroTV yang juga adalah bekas pemain SCTV. Rasanya ini cukup menarik, Bung Kus.

Kus: Memang benar, ada beberapa pemain MetroTV yang merupakan bekas pemain SCTV, yaitu antara lain adalah Eva sendiri, lalu Kania Sutisnawinata, juga Elvita Khairani, dan kala kita masih ingat, dulu pun ada Valerina Daniel. Selain itu, sebelum dilatih oleh Andy F Noya, MetroTV juga pernah dilatih oleh Don Bosco Selamun, yang mana Don Bosco Selamun ini juga adalah mantan pelatih SCTV.

DP: Kalau begitu, adakah kira-kira kemungkinan bahwa pola SCTV mungkin akan dapat dibaca oleh MetroTV?

Kus: Kemungkinan itu tetap ada, Bung Dian, namun harus kita ingat pula bahwa SCTV era ketika Eva Julianti tentu saja berbeda dengan SCTV sekarang. Begitupun Rosianna Silalahi juga memiliki gaya kepelatihan yang berbeda dari Don Bosco Selamun, sehingga mungkin MetroTV tidak bakal begitu mudahnya untuk membaca permainan SCTV. Pastinya SCTV pun akan memberikan perlawanan yang cukup ketat.

DP: Kalau kita lihat statistik lagi, Bung Kus, meskipun SCTV lebih sedikit dalam mencetak gol, akan tetapi justru tim SCTV ini malah yang belum pernah sekali pun kalah musim ini, sementara MetroTV sudah pernah mengalami kekalahan sekali. Bagaimana bisa begini, Bung Kus?

Kus: Memang setelah ditangani oleh Rosianna Silalahi, SCTV bermain lebih agresif, akan tetapi Rosi juga membenahi mengenai lini pertahanan, yang mana sebelum ini selalu menjadi titik lemah permainan SCTV. Selain itu, tidak seperti Don Bosco Selamun dulu, Rosi tidaklah terlalu fanatik dengan sepakbola indah, dan dia selalu menekankan kepada anak buahnya mengenai pentingnya sebuah kemenangan, Bung Dian.

DP: Yah, kita potong pembicaraan kita ini sebentar karena kita sudah terhubung dengan rekan kita Bung Rayana Djakasurya langsung dari Stadion Utama tempat partai final akan dilangsungkan sebentar lagi. Selamat malam, Bung Ray!

Ray: Yah, selamat malam Bung Dian, Bung Kus.

DP: Bagaimana keadaan di sana, Bung Ray, apakah ramai seperti di tempat-tempat nonton bareng tadi?

Ray: Yah, memang betul sekali, Bung Dian. Suasana stadion sudah penuh sesak, padahal di luar pun masih banyak yang mengantri untuk membeli tiket. Antusiasme suporter untuk menyaksikan pertandingan ini betul-betul luar biasa, Bung Dian, dan suasana semacam ini terakhir kali dirasakan adalah ketika perhelatan Piala Asia lalu.

DP: Kabarnya di sana sempat terjadi insiden, Bung Ray, bisa tolong diceritakan?

Ray: Yah, seperti yang saya bilang tadi, masih banyak suporter yang mengantri untuk membeli tiket dan rupanya salah satu suporter yang tidak kebagian tiket sempat mengamuk dan membahayakan orang lain, tapi untungnya berhasil diamankan oleh Pihak Yang Berwajib.

DP: Oh ya, Bung Ray, apakah ada informasi mengenai siapa-siapa yang akan diturunkan oleh SCTV dan MetroTV kali ini? Kabarnya ada beberapa pemain yang mengalami cedera ketika berlatih kemarin.

Ray: Memang betul, Bung Dian. Ada beberapa pemain seperti Nova Rini yang memang cedera akibat pada pertandingan semifinal lalu dilanggar dengan cukup keras oleh pemain TransTV. Namun keterangan terakhir dari tim medis kedua tim menyatakan bahwa semua pemain sudah bisa diturunkan. Jadi kemungkinan besar kedua pelatih akan bisa menurunkan kekuatan terbaiknya pada malam hari ini.

DP: Tentunya ini akan menjadi pertandingan final yang cukup menarik ya, Bung Ray. Baiklah Bung Ray, kita lanjutkan bincang-bincang kita nanti, selamat bertugas.

=============
DP: Kedua tim akan menurunkan kekuatan terbaiknya, Bung Kus, tandanya bakal berlangsung serukah pertandingan malam ini?

Kus: Kalau dari segi kualitas individu, memang SCTV masih kalah dari MetroTV, namun kita patut memperhatikan bahwa Rosi berhasil meramu keseluruhan pemain SCTV menjadi sebuah tim yang amat solid, serta memiliki organisasi permainan yang amat bagus. Kedua tim rasanya memilik peluang yang sama untuk memenangkan pertandingan final musim ini.

DP: Baiklah Bung Kus, kita sudah mendapatkan sambungan satelit langsung dari Stadion Utama tempat berlangsungnya pertandingan final AnchorLiga 2007 antara MetroTV melawan TransTV, dan ini adalah susunan pemain dari kedua kesebelasan yang akan turun pada malam hari ini, kita saksikan bersama:

MetroTV NewsAnchor FC
(4-2-3-1)

12-Dian Krishna (GK)
-----------------------
2-Zelda Savitri (D/DMR)
6-Rahma Sarita (DC) (C)
5-Virgie Baker (DC)
3-Kania Sutisnawinata (DL)
-----------------------
4-Gadiza Fauzi (MC)
14-Eva Julianti (DM)
-----------------------
9-Meutya Hafid (AMRL/ST)
7-Frida Lidwina (AMLC)
8-Prita Laura (AMR/ST)
-----------------------
10-Najwa Shihab (FC)

Cadangan:
1-Amelia Ardan (GK)
19-Lucia Saharui (DC)
11-Fiona Yuan (AMC)
18-Elvita Khairani (SC)
20-Sumi Yang (SC)
21-Fifi Aleyda Yahya (D/DMC)
16-Catherine Keng (D/MR)
Pelatih: Sir Andy F Noya.

DP: Rupanya betul sekali bahwa MetroTV menurunkan kekuatan terbaiknya, ada Najwa Shihab di sana, Gadiza Fauzi, Eva Julianti, juga Meutya Hafid. Yang menarik ini adalah bukankah Meutya Hafid sebelum ini adalah ujung tombak penyerang, Bung?

Kus: Memang, perubahan posisi Meutya Hafid musim ini cukup menarik, dari seorang penyerang tengah, berubah menjadi gelandang serang. Namun kita lihat bahwa Meutya tampaknya lebih nyaman berada di posisi barunya itu. Selain itu juga nalurinya sebagai seorang penyerang tengah juga masih tajam sehingga seringkali Meutya bisa melakukan tusukan-tusukan tak terduga. Sebenarnya bukan Eva, melainkan Meutya-lah yang menggantikan peran Chantal di MetroTV musim ini.

DP: Kita lihat kembali Bung Kus, kali ini adalah susunan pemain dari SCTV, kita lihat bersama:

SCTV NewsAnchor FC
(4-3-3)

1-Winny Arnold (GK)
-----------------------
2-Ajeng Kamaratih (DRC)
5-Linda Putri Mada (DRC)
13-Dwi Anggia (SW/DC)
3-Nastiti Lestari (SW/DLC)
-----------------------
6-Rike Amru (DM) (C)
11-Jasmine Valentine (AMRC)
10-Sella Wangkar (AMRLC)
-----------------------
8-Nova Rini (AM/FRLC)
9-Anastasya Putri (SC)
7-Sondang Sirait (SC)

Cadangan:
12-Sufiani Tanjung (GK)
16-Dian Ardianti (DL)
14-Yenny Rosalinda (AML)
4-Juanita Wiratmaja (DM)
19-Gadis Parengkuan (AML/SC)
15-Christina Odorus (D/MR)
18-Inka Prawirasasra (AMR/SC)
Pelatih: Rosiana Silalahi.

DP: Kita lihat Bung Kus, juga pemirsa di rumah, tampaknya Rosi tidak mengubah susunan tim dari pertandingan semifinal lalu?

Kus: Memang benar, dan seperti yang biasa kita anut, yaitu “Don’t change the winning team”. Maka Rosi tampaknya tidak berani mengambil resiko untuk bereksperimen di malam hari ini. Meskipun awalnya SCTV memang tanpa target, namun setelah sampai di Final, mungkin Rosi juga sudah menginginkan SCTV untuk sekalian juara, karena sudah “terlanjur basah”.

DP: Namun apakah tidak akan menjadi masalah, seperti kita ingat pertandingan semifinal lalu SCTV bermain hingga perpanjangan waktu melawan TransTV? Saat itu pun Rosi menurunkan formasi yang sama.

Kus: Memang di satu sisi ada dilema mengenai masalah kebugaran pemain, namun kita juga harus ingat bahwa ini adalah komposisi terbaik yang bisa ditampilkan oleh SCTV dalam menghadapi tim sekelas MetroTV. Bukannya saya mengatakan kualitas pemain pelapis mereka jelek, namun agak terlalu riskan untuk bereksperimen sekarang, pada waktu final, apalagi melawan tim seperti MetroTV. Sementara soal kebugaran para pemain, saya yakin semua pemain SCTV bisa bersikap profesional dan menjaga kondisi mereka sendiri.

DP: Baik SCTV maupun MetroTV sama-sama hanya mengandalkan satu penyerang murni, ada Anastasya Putri di SCTV dan Najwa Shihab di MetroTV. Apakah Bung Kus melihat bahwa ini adalah ajang adu tajam antara dua penyerang ini?

Kus: Sedikit banyak memang seperti itu, Bung Dian. Selama ini memang Najwa Shihab lebih unggul dengan mencetak 10 gol dan menjadi kandidat kuat untuk capocanonieri musim ini. Tapi ini sedikit banyak dipengaruhi juga oleh permainan lawan MetroTV yang cenderung hampir selalu bermain terbuka…sementara satu-satunya kekalahan MetroTV terjadi dari MNC All-Star yang mana pada waktu itu MNC menerapkan pressing yang amat ketat sehingga baik seorang Najwa Shihab pun tak mampu berbuat banyak.
Selain itu MNC juga hanya menyisakan satu orang striker di depan yaitu Virgianty Kusumah, yang mana gol Vina Mubtadi pada saat itu terjadi akibat pemain belakang MetroTV terlalu fokus untuk menjaga ViVi dan melupakan Vina Mubtadi dan Risca Indah yang mendukung di belakang.
Besar sekali kemungkinan kalau SCTV bakal menerapkan taktik serupa untuk mematikan MetroTV. Mereka memiliki jago-jago pressing dalam diri Rike Amru dan Sella Wangkar, yang pastinya tahu apa yang harus dilakukan untuk memenangi duel lini tengah melawan Meutya Hafid dkk. Selain itu penyerang SCTV, yaitu Anastasya Putri juga amat berbahaya karena memiliki kombinasi positioning dan first touch yang amat bagus, yang mana pemain dengan tipe seperti ini tentu akan sangat susah untuk dijaga secara efektif. Faktor berbahaya lainnya adalah pendukung serangan yaitu Nova Rini dan Sondang Sirait yang pastinya pergerakan mereka harus diantisipasi oleh lini pertahanan MetroTV. Sekali MetroTV lengah, maka kejadian waktu MetroTV dikalahkan oleh MNC All-Stars bisa kembali terulang.

DP: Oke, Bung Kus, pertanyaan terakhir. Siapa yang menurut Bung Kus bakal memenangkan pertandingan pada malam hari ini?

Kus: Kedua tim memiliki skill kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meskipun kurang diunggulkan rasanya hal ini justru akan lebih memacu motivasi SCTV untuk bisa unjuk gigi dan berusaha sekuat mungkin untuk mengalahkan MetroTV. Terlepas dari siapapun yang menang, saya memprediksikan bahwa pertandingan malam hari ini bakal berlangsung amat ketat dan menarik.

DP: Baiklah pemirsa, sekian dulu perbincangan antara saya dengan Bung Kusnaeni, karena para pemain kedua tim kini sudah memasuki lapangan permainan dan kita akan kembali lagi pada jeda permainan nanti, jadi selamat menyaksikan dan salam olahraga!

Review Terakhir:

MetroTV NaFC
(+) Kemampuan individu setiap pemain merata.
(+) Najwa Shihab sedang on-fire
(+) Kepercayaan diri berlipat setelah mengalahkan RCTI di semifinal
(-) Cenderung kesulitan menghadapi lawan yang bertahan
(-) Pemain bertahan terlalu sering overlap ke depan

SCTV NaFC
(+) Motivasi berlipat untuk mengalahkan tim yang lebih kuat
(+) Koordinasi antar lini semakin solid
(+) Faktor sejarah panjang dalam turnamen
(-) Kebugaran fisik diragukan setelah bertanding hingga perpanjangan waktu di semifinal
(-) Kualitas pemain pelapis agak timpang

Senin, 12 November 2007

Cerita#6

Ini adalah cerita dengan menggunakan tokoh-tokoh dari “The Brethren Court” sebagai pemeran utamanya dengan selingan anchor-anchor sebagai pemanis. Cerita ini adalah fiksi belaka, dan dengan begitu tidak bisa dikaitkan dengan kenyataan. Kepada anchor-anchor yang bersangkutan, apabila kurang berkenan di hati, penulis mohon maaf.
===================================

Misalkan ada pertandingan sepakbola antara anchor cewek, apa yang terjadi? Dibuat dengan segenap fantasi Andrade_Silva akibat kesenangannya dengan sepakbola dan newspresenter wanita di TV. Menggunakan metode heuristic yang cukup sederhana tetapi diusahakan dengan penuh detail teknis. We’ve seen them presenting news, howbout if they play football?


TONIGHT’S MATCH-UP
SCTV NewsAnchor FC vs MetroTV NewsAnchor FC
(Final AnchorLiga 2007)

Ilustrasi: SCTV dan MetroTV ditandingkan sebagai pertandingan lintas generasi. SCTV adalah pionir dari metode news-presenting yang sekarang banyak dipakai, sementara MetroTV adalah jagonya dalam hal berita umum dan konvensional. Bumbu penyedap pertandingan ini adalah adanya fakta bahwa MetroTV merekrut orang-orang bekas SCTV untuk bisa menjadi sebesar sekarang, so pastinya pertandingan ini pasti bakalan lebih cocok untuk diberi titel: Guru vs Murid!

SCTV NAFC vs MetroTV NAFC
“Classico Finale”


Jakarta memanas! Bukan hanya karena cuaca yang cerah, melainkan juga karena akan digelarnya pertandingan puncak AnchorLiga 2007 antara SCTV NaFC melawan MetroTV NaFC. Dan walaupun kick-off belum lagi digulirkan, namun pertandingan antara dua tim elite ini sudah diprediksikan bakal berlangsung alot! Apalagi MetroTV dengan “The Dream Team”-nya sudah sejak jauh-jauh hari berambisi untuk merebut gelar juara!

Bagi banyak orang, pertemuan antara SCTV melawan MetroTV adalah sebuah duel antar penganut “mazhab Klasik”. SCTV memiliki latar belakang sejarah yang amat mendalam, sementara itu skuad “Dream Team” MetroTV tengah panas-panasnya. Mengalahkan SCTV di final akan menjadi sebuah pembuktian sahih bagi MetroTV untuk menegaskan posisinya sebagai tim terbaik. Modal ke arah itu sudah ada, kemenangan 3-1 MetroTV atas RCTI di semifinal dalam pertandingan yang amat ketat dan berdarah-darah telah menunjukkan betapa MetroTV lebih dari siap untuk menjadi juara, sekaligus merebut hegemoni itu dari tangan SCTV, lawan yang akan mereka hadapi di final.

Full Team
Serunya partai ini adalah fakta bahwa baik SCTV maupun MetroTV bisa menurunkan pemain terbaik mereka, menjanjikan pertandingan yang amat dahsyat di musim ini antara kekuatan baru dan kekuatan lama. Di bawah Sir Andy F Noya, Rahma Sarita cs sudah menunjukkan penampilan yang sangat impresif di Liga musim ini, selain itu, dari segi skill individu, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi…hampir semua pemainnya berkelas dunia dan kualitas pemain cadangan pun tak kalah hebatnya dari pemain inti.

“Ini akan menjadi pertandingan yang amat ketat, karena SCTV memiliki sejarah yang hebat,” seru Sir Andy, “tapi kami tetap datang untuk menang,”

SCTV sendiri tampil kurang begitu impresif di awal musim ini, setelah hanya bermain imbang 0-0 dengan Indosiar FC di pertandingan perdana. Bagaimanapun, SCTV yang memasang pola agresif 4-3-3 pun kemudian maju tak terbendung di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Salah satu yang dikhawatirkan adalah pertandingan terakhir melawan TransTV FC berlangsung hingga babak perpanjangan waktu sebelum striker Nova Rini mencetak gol untuk kemenangan SCTV 2-1.

“Kami menjalani pertandingan yang berat melawan TransTV kemarin, mereka memiliki skill individu yang tangguh, gol kemarin lebih merupakan faktor keberuntungan semata,” kata Nova Rini, “tapi kami harus menatap ke depan, karena MetroTV jauh lebih tangguh,”

Pendapat ini pun diamini oleh kapten SCTV, Rike Amru. Ia bahkan memandang MetroTV sebagai lawan yang tidak boleh sama sekali diremehkan.

“Kami beberapa kali membuat kesalahan waktu melawan TransTV kemarin,” kata Rike Amru, “melawan MetroTV besok, maka pemain tidak boleh lagi membuat kesalahan serupa, karena MetroTV akan menghukum kita untuk itu,”

Faktor Eva
Pemain yang bakal mendapat sorotan dalam duel kali ini adalah Eva Julianti. Eva adalah mantan pemain handal SCTV beberapa musim lalu sebelum keluar, dan akhirnya memilih membela MetroTV. Sedikit banyak, Eva pasti mengenal pemain-pemain dan metode permainan SCTV, mengingat dulu dia juga pernah bermain bersama dengan pelatih SCTV saat ini, Rosianna Silalahi.

“SCTV sudah banyak berubah dibandingkan dengan ketika saya masih di sana dulu,” kata Eva, “Rosi (Rosianna Silalahi-red) telah berhasil membuat sebuah tim yang tangguh dari sisa-sisa kejayaan tim di masa lalu,”

Eva Julianti memang masuk di awal musim ini untuk menggantikan Chantal della Concetta yang dilego ke RCTI dengan banderol mencapai 15 juta Euro. Kedatangan Eva di Metro memang sempat mengubah formasi standar MetroTV yang tadinya memakai 4-4-2 kini menjadi 4-2-3-1. Apakah Eva terbiasa dengan peran barunya sebagai gelandang jangkar bersama Gadiza Fauzi?

“Posisi manapun bagi saya tidak masalah, karena itu adalah kebijakan pelatih,” kata Eva, “sekarang saya memiliki kebebasan untuk mengatur tempo permainan dan merusak irama permainan lawan; Gadiza juga adalah pemain yang bagus, dan kami sudah mengembangkan saling pengertian yang baik di antara kami,”

Meskipun sudah tidak lagi bersama SCTV, Eva mengaku masih mengikuti perkembangan bekas timnya tersebut. Lalu siapa menurut Eva yang paling berbahaya?

“Anastasya Putri cukup berbahaya, karena dia memiliki feeling dan positioning yang cukup bagus…para bek kami harus bekerja lebih keras untuk mengawal dia,” kata Eva, “selain itu Sondang Sirait pun layak untuk diperhitungkan mengingat dia sudah cukup lama di Amerika…tapi satu orang yang menjadi fokus kami adalah Sella Wangkar, karena dialah nyawa permainan SCTV,”

Ambisi Rosi
Sebagai mantan pemain di era kejayaan SCTV dahulu, maka pelatih Rosianna Silalahi diyakini oleh manajemen SCTV mampu untuk membangkitkan kembali kejayaan SCTV yang kini tengah meredup. Rosi cukup mengenal SCTV luar dan dalam sehingga Rosi tentu paham apa yang dibutuhkan oleh timnya untuk sukses.

“Ini tentu adalah misi sulit, apalagi secara individu pemain-pemain yang ada sekarang tidaklah se-berkarakter seperti beberapa musim yang lalu,” kata Rosi, “tapi kami cukup yakin dengan metode latihan kami, dan jika tim ini bisa lebih fokus, maka tak ada yang menghentikan kami,”

Naluri sebagai bekas penyerang andalan tim SCTV membuat Rosi menerapkan formasi agresif 4-3-3 dalam setiap pertandingan. Meskipun sedikit kesulitan dalam mencetak gol, tapi SCTV selalu berupaya untuk menampilkan sepakbola menyerang yang cukup atraktif. Masuknya Sondang Sirait jelas menambah ketajaman lini depan SCTV. Sondang memang diberi harapan besar untuk membangkitkan SCTV, terutama apabila mengingat SCTV ngotot untuk memboyongnya ke Grha Stadium dari VOA FC senilai 18 Juta Euro.

“Sondang pemain bagus, dan dia cukup piawai untuk menutupi kelemahan kami selama ini dalam sektor penyerang sayap kanan,” kata Rosi, “yang paling penting adalah dia bisa bekerjasama dengan baik dengan Anastasia Putri, Nova Rini, ataupun Gadis Parengkuan,”

“SCTV menaruh harapan besar kepada saya, dan saya berusaha untuk tidak mengecewakan rekan satu tim, pelatih, manajemen, dan seluruh tifosi,” kata Sondang menanggapi pujian pelatihnya.

Lini Per Lini


Penjaga Gawang:
Dian Krishna
Dian Krishna atau biasa dipanggil DK cukup cekatan dalam tugasnya sebagai kiper. Kegemilangannya cukup membantu langkah MetroTV hingga ke final. Selain berbakat, DK pun juga sangat ekspresif sehingga sering dijuluki sebagai “Higuitinhita” atau “Higuita Kecil”, mengacu pada kiper legendaris Kolombia, Rene Higuita.

Winny Arnold
Winny Arnold adalah salah satu kiper muda yang tidak begitu banyak polah. Ia selalu cermat dan penuh perhitungan serta dingin dan piawai dalam menangani bola-bola mati. Aksinya yang paling spektakuler musim ini adalah ketika dia menahan dua kali tendangan penalti dari Ratna Dumila dan Woro Windrati pada semifinal melawan TransTV lalu yang mencegah TransTV menggandakan keunggulannya.

Bek Tengah:
Rahma Sarita

Sebagai bek senior sekaligus kapten di MetroTV, Rahma Sarita memiliki pembawaan yang dingin, tetapi sekaligus juga wibawa yang tinggi sebagai jenderal di lini pertahanan. Beberapa kali pula RaRa, begitu dia biasa dipanggil, terlihat selalu memompa semangat rekan-rekannya ketika permainan timnya menurun.

Dwi Anggia
Anggi adalah bek tengah paling dinamis dari SCTV, dan beberapa kali tusukan ke depannya merepotkan pertahanan lawan. Staminanya bagai tak pernah habis, dan dia selalu pintar dalam membaca arah umpan lawan. Beberapa lawan yang pernah berduel dengannya mengaku tak berkutik ketika harus berhadapan dengan Anggia. Bersama dengan Linda Putri Mada, Anggi membentuk sebuah tembok yang kokoh di depan gawang.

Bek Sayap:
Zelda Savitri

Sektor full-back adalah kekuatan sebenar-benarnya dari lini pertahanan MetroTV, dan di sini bercokol dua pemain full-back kelas dunia, yaitu Zelda Savitri dan Kania Sutisnawinata. Berbeda dari Kania yang hampir selalu bergerak secara metodis, metode bermain Zelda lebih lugas dan (cenderung) berangasan. Beberapa kali Zelda melakukan manuver tak terduga yang mampu membingungkan lawan, dan dalam menjaga wilayahnya, Zelda juga tak segan-segan untuk melakukan pelanggaran apabila dirasa perlu.

Nastiti Lestari
Tidak seperti lini pertahanan MetroTV yang lebih dinamis, maka lini pertahanan SCTV sedikit lebih konservatif dan cenderung tidak begitu sering untuk overlap ke depan. Dalam metode bermain ini, posisi full-back amat vital untuk bisa ikut menentukan irama permainan tim, dan sejauh ini Nastiti melakukannya dengan amat baik. Kadang-kadang pula Nastiti sering mengawali serangan balik SCTV lewat umpan panjangnya yang khas.

Gelandang Jangkar:
Gadiza Fauzi
Dalam usianya yang masih muda, Gadiza sudah memainkan peran yang amat penting dalam MetroTV. Peran Gadiza ini menjadi semakin penting setelah Chantal pergi. Sebagai seorang gelandang jangkar yang harus mengatur permainan, maka Gadiza yang berpasangan dengan pemain senior Eva Julianti, selalu berhasil untuk mengacaukan irama permainan lawan sekaligus menjaga ritme permainan tim sendiri.

Sella Wangkar
Pemain ini cukup serba bisa dan merupakan salah satu pemain protagonista yang cukup diwaspadai oleh semua lawan SCTV. Skill-nya terbilang cukup komplet, mulai dari pengaturan tempo, pembagi bola, hingga ke peran pendobrak dan eksekutor bola mati. Musim ini Sella Wangkar sudah mencetak 6 gol dari bola mati, dan merupakan momok yang ditakuti di dekat kotak penalti lawan.

Gelandang Serang:
Frida Lidwina
Selepas kepergian Chantal, MetroTV tak perlu terlalu lama bersedih, karena Frida yang muncul, cukup piawai untuk menggantikan posisi Chantal sebagai gelandang serba bisa. Frida memiliki kemampuan untuk bermain di beberapa posisi yang berbeda, dan dalam pertandingan, aplusan posisi inilah yang seringkali membingungkan lawan main. Selain itu susah bagi lawan untuk bisa selalu menghambat pergerakan Frida dengan efektif.

Jasmine Valentine

Jasmine yang merupakan pindahan dari Trans7 merupakan pemain muda penuh bakat yang memang dinominasikan oleh SCTV untuk bisa bersinar musim ini. Beberapa pembuktian sudah dia lakukan, dan perannya sebagai pengatur serangan SCTV cukup memudahkan pelaksanaan strategi dari Rosi. Jasmine juga selalu diandalkan untuk memecah kebuntuan.

Winger:
Meutya Hafid
Meutya Hafid tadinya berposisi sebagai penyerang mendampingi Najwa Shihab, tetapi setelah Chantal pergi, Mut2 menjadi penyerang sayap dalam formasi 4-2-3-1. Dengan posisinya yang baru, Mut2 memiliki keleluasaan untuk bergerak naik turun dan membagi bola kepada pemain lain. Sebagai bekas penyerang tengah, nalurinya dalam mencetak gol pun tidak perlu diragukan.

Sondang Sirait
Sondang ditransfer dari VOA yang memecahkan rekor pembelian tertinggi SCTV untuk musim ini. Sebagai pemain yang malang melintang bermain di Amerika Serikat, tentunya Rosi mengharapkan Sondang sebagai kartu joker untuk membantu memecahkan kebuntuan yang dialami oleh SCTV. Sama seperti Meutya Hafid, Sondang juga pernah berposisi sebagai penyerang utama.

Penyerang:
Najwa Shihab
Inilah striker paling panas musim ini! Najwa Shihab dikenal dengan gayanya yang ngotot serta memiliki tendangan yang tajam, terarah, dan cukup bertenaga. Visinya juga amat bagus dalam menyambut umpan maupun mencetak gol. Musim ini Nana sudah mencetak 10 gol, dan menjadi kandidat kuat untuk meraih gelar Capocanonieri.

Anastasya Putri
Didukung dengan postur tubuhnya yang cukup semampai, Putri adalah tipikial striker murni yang cukup tajam. Ia amat piawai dalam menyambut umpan, serta memiliki gerakan yang cukup lincah pula. Satu hal yang ditakuti dari Putri adalah karena dia memiliki kombinasi yang baik antara positioning dan heading, yang oleh rekan maupun lawannya dijuluki sebagai “reinkarnasi Oliver Bierhoff”.

Next: Komentar Pra-pertandingan